Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Biologi

Bisfenol A (BPA): Bahaya Tersembunyi dalam Plastik dan Cara Menghindarinya

  Apa itu Bisfenol A (BPA)? Bisfenol A, atau yang lebih dikenal dengan singkatan BPA, adalah senyawa kimia sintetis yang telah digunakan secara luas dalam industri sejak tahun 1950-an. Secara kimia, BPA termasuk dalam golongan senyawa organik aromatik dengan dua gugus fenol, dan memiliki rumus molekul C₁₅H₁₆O₂. BPA dibuat melalui reaksi antara fenol dan aseton, dengan bantuan katalis asam. Karena sifatnya yang kuat, transparan, dan tahan panas, BPA menjadi bahan dasar penting dalam pembuatan plastik polikarbonat dan resin epoksi. Plastik polikarbonat yang mengandung BPA digunakan dalam berbagai produk rumah tangga dan industri, seperti botol minum, wadah makanan, mainan anak, kacamata, CD/DVD, dan alat medis. Sementara itu, resin epoksi digunakan untuk melapisi bagian dalam kaleng makanan dan minuman, pipa air, serta pelapis permukaan logam lainnya agar tidak berkarat atau bereaksi dengan isi. Namun, seiring berkembangnya penelitian di bidang kesehatan dan toksikologi, BPA menjadi ...

Pasteurisasi: Proses, Sejarah, Jenis, dan Manfaatnya dalam Dunia Sains dan Industri

Pasteurisasi merupakan salah satu metode pengolahan pangan yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan kualitas makanan serta minuman. Proses ini telah menyelamatkan jutaan jiwa dari bahaya penyakit yang ditularkan melalui makanan, serta memperpanjang umur simpan produk tanpa mengorbankan nilai gizi secara signifikan. Dalam dunia sains dan industri makanan, pasteurisasi memegang peranan vital. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang pasteurisasi, mulai dari pengertian, sejarah, prinsip kerja, jenis-jenis metode, manfaat, hingga aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.  Apa Itu Pasteurisasi? Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan atau minuman pada suhu tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk membunuh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Tujuan utama dari pasteurisasi adalah untuk meningkatkan keamanan pangan serta memperpanjang umur simpan tanpa merusak rasa dan nilai gizi produk secara drastis. Proses ini dinamai dari ilmuwan asal...

Sinar-X: Pengertian, Aplikasi, dan Risiko dalam Kehidupan Modern

  Sinar-X telah menjadi salah satu inovasi paling revolusioner dalam dunia sains dan teknologi sejak ditemukan lebih dari satu abad lalu. Dari mempermudah diagnosis medis hingga meningkatkan efisiensi industri, sinar-X telah mengubah cara kita memahami dan berinteraksi dengan dunia. Namun, terlepas dari manfaatnya yang luas, sinar-X juga memiliki risiko tertentu yang harus dipahami. Artikel ini akan membahas sinar-X secara mendetail, termasuk sejarahnya, cara kerjanya, aplikasi, serta risiko yang mungkin timbul akibat penggunaannya. 1. Pengertian Sinar-X  Sinar-X adalah jenis radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek (sekitar 0,01 hingga 10 nanometer) dan energi tinggi. Sinar ini memiliki kemampuan menembus material yang tidak dapat ditembus oleh cahaya biasa, seperti jaringan tubuh dan logam tertentu, sehingga sangat berguna dalam berbagai aplikasi. 2. Sejarah Penemuan Sinar-X Wilhelm Conrad Röntgen: Sinar-X pertama kali ditemukan oleh fisikawan Jerman Wi...

Bilangan Avogadro: Pengertian, Sejarah, dan Aplikasinya dalam Ilmu Sains

1. Pendahuluan: Apa Itu Bilangan Avogadro? Bilangan Avogadro adalah salah satu konstanta fundamental dalam ilmu kimia dan fisika yang bernilai 6,022 × 10²³ mol⁻¹. Konstanta ini digunakan untuk menyatakan jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) dalam satu mol zat. Bilangan ini memungkinkan para ilmuwan menghubungkan skala makroskopik (gram) dengan skala mikroskopik (atom dan molekul), menjadikannya konsep kunci dalam stoikiometri dan analisis kuantitatif. 2. Sejarah Penemuan Bilangan Avogadro 2.1 Awal Konsep Mol dan Partikel Pada awal abad ke-19, ilmuwan mulai memahami bahwa gas terdiri dari partikel kecil yang bergerak bebas. Amedeo Avogadro, seorang ilmuwan Italia, pada tahun 1811 mengusulkan bahwa volume gas yang sama pada suhu dan tekanan yang sama mengandung jumlah partikel yang sama, terlepas dari jenis gasnya. 2.2 Kontribusi Ilmuwan Lain Johann Josef Loschmidt (1865) menghitung jumlah molekul dalam satu sentimeter kubik gas dalam kondisi standar. Jean Perrin (1909) melakukan ek...